Showing posts with label tulisan. Show all posts
Showing posts with label tulisan. Show all posts

Contoh Pendistribusian Komponen-Komponen Hardware, Program, dan Procedure

1. Pendistribusian Komponen Hardware


Contoh:
  1. Hardisk 
  2. Merupakan piranti penyimpanan sekunder dimana data disimpan sebagai pulsa magnetik pada piringan metal yang berputar yang terintegrasi. Data disimpan dalam lingkaran konsentris yang disebut track. Tiap track dibagi dalam beberapa segment yang dikenal sebagai sector. Untuk melakukan operasi baca tulis data dari dan ke piringan, hard disk menggunakan head untuk melakukannya, yang berada disetiap piringan. Head inilah yang selanjut bergerak mencari sector-sector tertentu untuk dilakukan operasi terhadapnya. Waktu yang diperlukan untuk mencari sector disebut seek time. Setelah menemukan sector yang diinginkan, maka head akan berputar untuk mencari track. Waktu yang diperlukan untuk mencari track ini dinamakan latency. 

  3. Printer 
  4. Merupakan alat yang menampilkan data dalam bentuk cetakan, baik berupa teks maupun gambar atau grafik di atas kertas. Printer biasanya terbagi atas beberapa bagian, yaitu picker sebagai alat mengambil kertas dari tray. Tray adalah tempat menaruh kertas. Tinta atau toner adalah alat pencetak sesungguhnya, karena ada sesuatu yang disebut tinta atau toner yang digunakan untuk menulis atau mencetak pada kertas. Perbedaan toner dan tinta adalah perbedaan sistem toner atau laser butuh pemanasan, sedangkan tinta atau inkjet tidak butuh pemanasan, hanya pembersihan atau cleaning pada print-head printer tersebut. 

  5. Modem 
  6. Modem berasal dari singkatan MOdulator DEModulator. Modulator merupakan bagian yang mengubah sinyal informasi kedalam sinyal pembawa (carrier) dan siap untuk dikirimkan, sedangkan Demodulator adalah bagian yang memisahkan sinyal informasi (yang berisi data atau pesan) dari sinyal pembawa yang diterima sehingga informasi tersebut dapat diterima dengan baik. Modem merupakan penggabungan kedua-duanya, artinya modem adalah alat komunikasi dua arah. Setiap perangkat komunikasi jarak jauh dua-arah umumnya menggunakan bagian yang disebut "modem", seperti VSAT, Microwave Radio, dan lain sebagainya. Namun,pada umumnya istilah modem lebih dikenal sebagai Perangkat keras yang sering digunakan untuk komunikasi pada komputer. Data dari komputer yang berbentuk sinyal digital diberikan kepada modem untuk diubah menjadi sinyal analog. Sinyal analog tersebut dapat dikirimkan melalui beberapa media telekomunikasi seperti telepon dan radio. Setibanya di modem tujuan, sinyal analog tersebut diubah menjadi sinyal digital kembali dan dikirimkan kepada komputer. Terdapat dua jenis modem secara fisiknya, yaitu modem eksternal dan modem internal. 

  7. CD-ROM 
  8. Merupakan akronim dari Compact Disc Read-Only Memory adalah sebuah piringan kompak dari jenis piringan optik (optical disc) yang dapat menyimpan data. Ukuran data yang dapat disimpan saat ini bisa mencapai 700MB atau 700 juta bit. CD-ROM bersifat read only (hanya dapat dibaca dan tidak dapat ditulisi). Untuk dapat membaca isi CD-ROM, alat utama yang diperlukan adalah CD Drive. Perkembangan CD-ROM terkini memungkinkan CD dapat ditulisi berulang kali (Re Write / RW) yang lebih dikenal dengan nama CD-RW. 

  9. Scanner 
  10. Merupakan suatu alat yang digunakan untuk memindai suatu bentuk maupun sifat benda, seperti dokumen, foto, gelombang, suhu dan lain-lain. Hasil pemindaian itu pada umumnya akan ditransformasikan ke dalam komputer sebagai data digital. Terdapat beberapa jenis pemindai bergantung pada kegunaan dan cara kerjanya, antara lain: 
    • Pemindai Gambar,
    • Pemindai barcode,
    • Pemindai sinar-X,
    • Pemindai Cek,
    • Pemindai Logam,
    • Pemindai Optical Mark Reader (OMR),
    • Pemindai 3 Dimensi.

2. Pendistribusian Komponen Program


Contoh:  

Sistem Operasi 

  1. Amoeba merupakan sistem berbasis mikro-kernel yang tangguh yang menjadikan banyak workstation personal menjadi satu sistem terdistribusi secara transparan. Sistem ini sudah banyak digunakan di kalangan akademik, industri, dan pemerintah selama sekitar 5 tahun.

  2. Angel didesain sebagai sistem operasi terdistribusi yang pararel, walaupun sekarang ditargetkan untuk PC dengan jaringan berkecepatan tinggi. Model komputasi ini memiliki manfaat ganda, yaitu memiliki biaya awal yang cukup murah dan juga biaya incremental yang rendah. Dengan memproses titik-titik di jaringan sebagai mesin single yang bersifat shared memory, menggunakan teknik distributed virtual shared memory (DVSM), sistem ini ditujukan baik bagi yang ingin meningkatkan performa dan menyediakan sistem yang portabel dan memiliki kegunaan yang tinggi pada setiap platform aplikasi.

  3. Chorus merupakan keluarga dari sistem operasi berbasis mikro-kernel untuk mengatasi kebutuhan komputasi terdistribusi tingkat tinggi di dalam bidang telekomunikasi, internetworking, sistem tambahan, realtime, sistem UNIX, supercomputing, dan kegunaan yang tinggi. Multiserver CHORUS/MiX merupakan implementasi dari UNIX yang memberi kebebasan untuk secara dinamis mengintegrasikan bagian-bagian dari fungsi standar di UNIX dan juga service dan aplikasi-aplikasi di dalamnya.

  4. Linux merupakan Linux adalah nama yang diberikan kepada sistem operasi komputer bertipe Unix. Linux merupakan salah satu contoh hasil pengembangan perangkat lunak bebas dan sumber terbuka utama. Seperti perangkat lunak bebas dan sumber terbuka lainnya pada umumnya, kode sumber Linux dapat dimodifikasi, digunakan dan didistribusikan kembali secara bebas oleh siapa saja. Nama “Linux” berasal dari nama pembuatnya, yang diperkenalkan tahun 1991 oleh Linus Torvalds. Sistemnya, peralatan sistem dan pustakanya umumnya berasal dari sistem operasi GNU, yang diumumkan tahun 1983 oleh Richard Stallman. Kontribusi GNU adalah dasar dari munculnya nama alternatif GNU/Linux.

3. Pendistribusian Komponen Procedure


Contoh:
  1. RMI (Remote Method Invocation) 
  2. Merupakan sebuah teknik pemanggilan method remote yang lebih secara umum lebih baik daripada RPC. RMI menggunakan paradigma pemrograman berorientasi obyek (Object Oriented Programming). RMI memungkinkan kita untuk mengirim obyek sebagai parameter dari remote method. Dengan dibolehkannya program Java memanggil method pada remote obyek, RMI membuat pengguna dapat mengembangkan aplikasi Java yang terdistribusi pada jaringan. Cara kerjanya adalah dalam model ini, sebuah proses memanggil method dari objek yang terletak pada suatu host/computer remote. Dalam paradigma ini, penyedia layanan mendaftarkan dirinya dengan server direktori pada jaringan. Proses yang menginginkan suatu layanan mengontak server direktori saat runtime, jika layanan tersedia maka referensi ke layanan akan diberikan. Dengan menggunakan referensi ini, proses dapat berinteraksi dengan layanan tersebut. Paradigma ini ekstensi penting dari paradigma RPC. Perbedaannya adalah objek yang memberikan layanan didaftarkan (diregister) ke suatu layanan direktori global, sehingga memungkinkan untuk ditemukan dan diakses oleh aplikasi yang meminta layanan tersebut. Contoh aplikasi untuk meremote pada teknik RMI (Remote Method Invocation) menggunakan teamviewer untuk meremote computer lain. Teamviewer adalah suatu program yang cukup sederhana dan sangat mudah digunakan untuk beberapa keperluan terutama melakukan akses PC secara remote melalui internet.

  3. RPC (Remote Procedure Call) 
  4. Merupakan suatu protokol yang menyediakan suatu mekanisme komunikasi antar proses yang mengijinkan suatu program untuk berjalan pada suatu komputer tanpa terasa adanya eksekusi kode pada sistem yang jauh ( remote system ).Protokol RPC digunakan untuk membangun aplikasi klien-server yang terdistribusi. Cara kerjanya adalah tiap prosedur yang dipanggil dalam RPC, maka proses ini harus berkoneksi dengan server remote dengan mengirimkan semua parameter yang dibutuhkan, menunggu balasan dari server dan melakukan proses kemudian selesai. Proses di atas disebut juga dengan stub pada sisi klien. Sedangkan Stub pada sisi server adalah proses menunggu tiap message yang berisi permintaan mengenai prosedur tertentu.

Pengertian Sistem

Untuk mengetahui suatu sistem dapat diperoleh dengan cara memperhatikan ciri-ciri yang ada pada suatu sistem dan intetraksi dari unsur-unsur yang saling terkait atau saling mempunyai hubungan serta keterpaduan dengan unsur-unsur lainnya yang ada dalam suatu wadah serta mempunyai suatu tujuan yang lebih ditetapkan.
Sistem berasal dari kata Yunani yaitu “Systema” yang berarti kesatuan, yaitu suatu kesatuan atau keseluruhan dari bagian-bagian yang mempunyai hubungan dan saling ketergantungan satu sama lainnya untuk mencapai tujuan tertentu.
Pendekatan sistem yang menekankan pada prosedurnya dapat didefenisikan: “Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan dan berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu”

  • Pendekatan sistem yang menekankan pada komponennya.Pendekatan sistem yang menekankan pada komponenya didefenisikan bahwa: “Suatu sistem adalah kumpulan elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.
Menurut Jogiyanto H.M (1990; 9), ada dua pendekatan yang digunakan dalam mendefenisi suatu sistem yaitu :

  • Pendekatan sistem yang menekankan pada prosedurnya.
Berikut ini pengertian sistem dari beberapa para sumber : 
  1. Menurut Gordon B.Davis (1974; 81) : Sistem dapat berupa abstrak atau fisis. Sistem yang abstrak adalah susunan yang teratur dari gagasan-gagasan atau konsepsi-konsepsi yang saling bergantung.
  2. Menurut Gillisple (1971; 2) : Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau sub sistem-sub sistem yang saling terjalin satu sama lainnya untuk mencapai suatu tujuan.
  3. Menurut Mulyadi (1999; 2) : Sistem pada dasarnya adalah Sekelompok unsur yang erat berhubungan antara satu dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu
  4. Menurut Efraim Turban dan Jay E.Aronsun (1990; 2) : Sistem adalah kumpulan dari objek-objek seperti orang, sumber daya, konsep dan prosedur untuk menjalankan fungsi yang sama untuk mencapai suatu tujuan.
Di dalam organisasi dan pengolahan informasi ada sistem yang relatif tertutup yaitu suatu sistem yang hanya mempunyai masukan dan keluaran yang telah teratur dan dirumuskan dengan baik, sedangkan sistem terbuka mengadakan pertukaran informasi, bahan atau tenaga dengan lingkungannya, suatu sistem mempunyai maksud untuk mencapai suatu tujuan atau sasaran. Tujuan biasanya dihubungkan dengan ruang lingkup yang lebih luas dan sasaran dalam ruang lingkup yang lebih sempit.
Dari beberapa pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa sistem adalah suatu keteraturan dari kegiatan-kegiatan yang salaing bergantung dan prosedur-prosedur yang saling berhubungan yang melaksanakan dan mempermudah kegiatan utama organisasi.
SUMBER : http://yanazmi.blogspot.com/2009/04/pengertian-sistem.html

Diagram DFD (Data Flow Diagram)

DFD (Data Flow Diagram) merupakan suatu cara atau metode untuk membuat rancangn sebuah sistem yang mana berorientasi pada alur data yang bergerak pada sebuah sistem nantinya.. Dalam pembuatan Sistem Informasi, DFD sering digunakan. DFD dibuat oleh para analis untuk untuk membuat sebuah sistem yang baik. Dimana DFD ini nantinya diberikan kepada para programmer untuk melakukan proses coding. Dimana para programmer melakukan sebuah coding sesuai dengan DFD yang dibuat oleh para analis sebelumnya. Tools yang digunakan pada pembuatan DFD (Data Flow Diagram) yaitu EasyCase, Power Designer 6.

Komponen DFD (Data Flow Diagram):
1. User / Terminator, Kesatuan diluar sistem (external entity) yang memberikan input ke sistem atau menerima output dari sistem berupa orang, organisasi, atau sistem lain.

2. Process, Aktivitas yang mengolah input menjadi output.

3. Data Flow, Aliran data pada sistem (antar proses, antara terminator & proses, serta antara proses & data store).

4. Data Store, Penyimpanan data pada database, biasanya berupa tabel.

Pada pembuatannya, DFD terdiri Level 0 atau Level Konteks (Konteks Diagram) dan Level ke-n. Selama DFD bisa dijelaskan lebih detail, maka semakin banyak level yang dibuat. Jadi, DFD level 0 atau Level Konteks terdiri dari 1 proses, sejumlah terminator dan data flow input/output, tanpa Data Store. Jumlah terminator dan data flow dari atau ke terminator di semua level DFD sama. Semua proses memiliki data flow input maupun output. DataStore terletak di semua level DFD, kecual DFD Level 0.

Akhlak

AKHLAK
1.        Pendahuluan
Manusia diciptakan oleh Allah SWT melalui tahapan-tahapan yang menakjubkan. Setelah terciptanya manusia, Allah SWT tiupkan ruh ke dalam tubuh manusia. Kemudian Allah SWT menetapkan empat hal kepada manusia yang tidak ada satu pun manusia yang tau, yaitu: rezekinya; ajal atau kematiannya; amalnya dan; celaka atau bahagianya manusia di muka bumi.
Allah menunjuk manusia sebagai khilafah di muka bumi untuk mencari ilmu sebanyak-banyaknya mengenai keesaan Allah SWT. Selain itu, manusia ditugaskan untuk menjaga dan merawat bumi berserta isinya dengan akhlak yang mulia. Akhlak sangat penting bagi manusia karena akan menentukan kepribadian seseorang.

2.        Pembahasan
a.    Pengertian dan ruang lingkup akhlak
Akhlak menurut bahasa Indonesia adalah budi pekerti atau kelakuan.[1] Akhlak adalah sifat atau watak yang telah ada di dalam diri manusia yang dapat dipengarui oleh lingkungan sekitarnya. Secara kebahasaan akhlak bisa baik dan juga bisa buruk, tergantung tata nilai yang dijadikan landasan atau tolok ukurnya. Di Indonesia, kata akhlak selalu berkonotasi positif. Orang yang baik sering disebut orang yang berakhlak, sementara orang yang tidak berlaku baik disebut orang yang tidak berakhlak.
Akhlak memiliki ruang lingkup yang harus diketahui oleh manusia yaitu, akhlak kepada Allah SWT; akhlak kepada sesama manusia dan; akhlak kepada makhluk selain manusia. Setiap akhlak yang ditujukan memiliki perbedaan dalam menyikapinya.
b.   Perbandingan antara akhlak dalam Islam dengan norma, adat istiadat, dan filsafat etika
Akhlak dalam Islam berasal dari perilaku, budi pekerti, atau watak yang telah diatur dalam al-Quran dan hadits. Norma merupakan aturan yang mengikat seseorang atau masyarakat dalam berperilaku. Norma biasanya berasal dari kebiasaan yang telah berulang-ulang dilakukan dan dijadikan tatanan dalam tingkah laku yang sifatnya berlaku bagi siapa saja.
Adat istiadat adalah aturan (perbuatan dan sebagainya) yang lazim diturut atau dilakukan sejak dahulu kala.[2] Adat istiadat suatu tempat dengan tempat yang lain akan berbeda karena aturan yang dilakukan sejak dahulu berbeda. Etika adalah ilmu tentang asas-asas akhlak.[3] Filsafat adalah pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai hakikat segala yang ada, sebab, asal, dan hukumnya.[4] Filsafat etika adalah ilmu tentang asas-asas akhlak yang diketahui dan diselidiki dengan akal budi sesuai dengan fakta yang telah ada.
Perbandingan akhlak dengan norma, adat istiadat, dan filsafat etika yaitu akhlak diatur dalam al-Quran dan hadits; norma diatur dalam tulisan maupun lisan sesuai dengan kebiasaan; adat istiadat diatur sesuai dengan tingkah laku dan perbuatan yang dilakukan sejak dahulu kala dan; filsafat etika diatur sesuai dengan ilmu yang telah diketahui oleh akal budi dan fakta yang telah ada.


c.    Akhlak kepada Allah SWT
Akhlak atau berperilaku kepada Allah SWT merupakan hal yang paling utama dilakukan oleh manusia. Apabila manusia berakhlak tidak baik kepada Allah SWT, maka akan berdampak pada akhlak kepada sesama manusia maupun makhluk lainnya.
Allah SWT telah berfirman dalam Surat al-Baqarah ayat 177 yang berbunyi:

“Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.”(QS. Al-Baqarah [2] : 177)


Ayat tersebut menjelaskan bahwa kita harus melakukan kebajikan atau akhlak terpuji walaupun menghadapkan wajah ke arah timur dan barat. Namun kebajikan yang benar imannya itu adalah beriman kepada Allah dan mengimani rukun iman yang ada enam. Ayat tersebut juga menjelaskan tentang manusia yang harus berakhlak kepada sesama manusia. kita dapat memahami dengan jelas bahwa yang dinamakan kebajikan (al birr) turut mencakup keimanan yang benar terhadap Allah, mengerjakan perintah-Nya (dan tentunya meninggalkan larangan-Nya), serta berbuat kebajikan terhadap sesama makhluk Allah.
Banyak perilaku yang dapat dilakukan dalam berakhlak kepada Allah SWT, diantaranya adalah sebagai berikut:
i)          Meyakini keesaan Allah SWT
ii)       Meyakini segala kekuasaan, kesempurnaan, dan kemahaan Allah SWT
iii)     Taat pada perintah Allah SWT
iv)     Menjauhi segala larangan Allah SWT

d.   Akhlak kepada sesama manusia
Setelah kita memiliki akhlak yang baik atau akhlak mulia kepada Allah SWT, kita harus memiliki akhlak yang mulia kepada sesama manusia. Apabila kita tidak memiliki akhlak yang mulia kepada sesama manusia, kita tidak akan mendapatkan pertolongan dari sesama manusia ketika mengalami kesusahan.
Allah SWT telah berfirman dalam Surat al-Baqarah ayat 117 menjelaskan perilaku kita terhadap sesama manusia seperti: memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; (memerdekakan) hamba sahaya dan; orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji.

e.    Akhlak kepada makhluk selain manusia
Selain berakhlak mulia kepada Allah SWT dan sesama manusia, kita harus berakhlak mulia kepada makhluk lainnya yang ada di muk bumi, seperti tumbuhan dan binatang. Tanpa adanya tumbuhan dan binatang, manusia tidak dapat hidup karena tumbuhan dan binatang merupakan sumber pangan bagi manusia.
Beberapa hal yang dapat kita lakukan dalam berperilaku baik kepada makhluk lainnya yaitu: melakukan pemeliharaan; membuat pembaharuan; tidak melakukan eksploitasi secara berlebihan; dan melestarikan tumbuhan dan binatang agar tercipta keseimbangan di muka bumi.

3.        Penutup
Manusia diciptakan oleh Allah SWT sebagai khilafah di muka bumi. Manusia diberi akal pikiran agar manusia mau mencari ilmu mengenai hal-hal yang tidak diketahuinya. Manusia diberikan akal pikiran untuk berakhlak baik kepada Allah SWT, sesama manusia, maupun makhluk selain manusia seperti tumbuhan dan binatang.
Perbandingan akhlak dengan norma, adat istiadat, dan filsafat etika yaitu akhlak diatur dalam al-Quran dan hadits; norma diatur dalam tulisan maupun lisan sesuai dengan kebiasaan; adat istiadat diatur sesuai dengan tingkah laku dan perbuatan yang dilakukan sejak dahulu kala dan; filsafat etika diatur sesuai dengan ilmu yang telah diketahui oleh akal budi dan fakta yang telah ada.

DAFTAR PUSTAKA
M.A., Hoetomo. 2005. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya. Mitra Pelajar.
http://eprints.walisongo.ac.id/3996/4/073111150_bab3.pdf
http://muslim.or.id/4233-prioritas-utama-akhlaq-kepada-allah.html


[1] Hoetomo M.A., Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Surabaya: Mitra Pelajar, 2005), hal 24.
[2] Hoetomo M.A., Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Surabaya: Mitra Pelajar, 2005), hal 16.
[3] Hoetomo M.A., Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Surabaya: Mitra Pelajar, 2005), hal 151.
[4] Hoetomo M.A., Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Surabaya: Mitra Pelajar, 2005), hal 156.

Kerukunan Antar Umat Beragama

KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA
1.      Pendahuluan
Akhlak yang dimiliki oleh manusia digunakan untuk menjalankan syariat, fikih, dan hukum Islam. Tanpa adanya syariat, fikih, dan hukum Islam maka manusia menjalankan kehidupan di dunia ini tanpa adanya aturan yang mengatur dan manusia tidak akan bertanggung jawab atas segala perbuatan yang ia lakukan.
Syariat, fikih, dan hukum Islam juga mengatur bagaimana kita untuk rukun kepada umat beragama lainnya yang berbeda. Kerukunan antar umat beragama sangat diperlukan karena terdapat banyak agama selain Islam yang tersebar diseluruh dunia terutama di Indonesia.

2.      Pembahasan
a.      Pengertian, tujuan, dan landasan hukum
Rukun dalam bahasa Indonesia adalah bersatu hati.[1] Rukun dari bahasa Arab ruknun artinya asas-asas atau dasar, seperti rukun Islam. Kerukunan hidup umat beragama artinya hidup dalam suasana damai, tidak bertengkar, walaupun berbeda agama.
Kerukunan umat beragama bertujuan untuk memotivasi dan mendinamisasikan semua umat beragama agar dapat ikut serta dalam pembangunan bangsa. Kerukunan antar umat beragama telah diatur dalam landasan-landasan hukum, diantaranya adalah sebagai berikut:

(a)   QS. al-Hujuraat [49] : 13 yang berbunyi:
“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS. al-Hujuraat [49]: 13)
(b)   Landasan Idiil, yaitu Pancasila pada sila pertama yang berbunyi: “Ketuhanan Yang Maha Esa”
(c)    Landasan Konstitusional, yaitu Undang-Undang Dasar 1945, Pasal 29 ayat 1-2 yang berbunyi: “(1) Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa. (2) Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu.”
(d)  Landasan Strategis, yaitu Ketetapan MPR No.IV tahun 1999 tentang Garis-Garis Besar Haluan Negara
(e)   Landasan Operasional, yaitu Peraturan Daerah, SK menteri, dan peraturan lainnya

b.     Wadah kerukunan hidup beragama
Banyak wadah yang dapat dijadikan sebagai tempat pembuktian teori yang telah diajarkan mengenai kerukunan hidup beragama. Agama manapun mengajarkan sikap untuk hidup rukun dengan umat beragama lainnya. Salah satu wadah yang sangat dekat dengan kita adalah organisasi-organisasi seperti kepengurusan rukun warga (RW) yang mencakup seluruh warga sekitar dan karang taruna untuk pemuda dan pemudi.
Warga RW dengan bermacam-macam agama dapat disatukan dengan mengadakan kegiatan-kegiatan yang sifatnya sosial misalnya dengan mengadakan pekan olahraga atau POR. Selain itu, karang taruna dapat mempersatukan pemuda-pemudi berbagai agama dengan mengadakan bakti sosial ataupun pentas seni.

c.       Pola pembinaan kerukunan umat beragama
(a)   Kerukunan internal umat beragama: pembinaan kerukunan umat beragam di mulai dari internal agama yang bersangkutan. Apabila internal agama tidak memiliki kerukunan maka tidak akan dapat hidup rukun dengan umat beragama lainnya.
(b)   Kerukunan antar umat beragama: setelah intenal telah mencapai kerukunan, pembinaan kerukunan dapat melaju ke jenjang antar umat bergama. Tahap ini bertujuan untuk membina antar umat beragama saling menghormati dan saling menjaga.
(c)    Kerukunan antar umat beragama dengan pemerintah: setelah kerukunan atar umat beragama tercapai, umat beragama harus rukun kepada pemerintah. Pemerintah dalam hal ini pemerintah Indonesia yang memegang kekuasaan dan memberikan serta melaksanakan aturan-aturan yang berlaku bagi setiap masyarakatnya.

d.     Langkah-langkah dalam pelaksanaan kerukunan hidup beragama
Kerukunan hidup beragama telah dilakukan oleh kita sejak masih kecil. Kita diajarkan untuk menolong teman kita yang berbeda agama ketika ia sedang mengalami kesulitan. Kemudia muncul sifat untuk rukun dengan umat beragama lainnya. Setelah rukun terhadap teman kita yang beragama lain, rasa untuk hidup rukun akan semakin tinggi ketika mereka memberikan timbal baik ketika kita mengalami kesulitan.
Kita masuk ke dalam organisasi yang tedapat berbagai macam agama dan disitulah kita merasakan kerukunan umat beragama. Media-media yang menayangkan tentang kerukunan seperti media cetak, elektronik, maupun internet menambah pengetahuan tentang kerukunan umat beragama.

e.      Pokok-pokok ajaran Islam tentang kerukunan hidup beragama
Kerukunan dalam Islam diberi istilah "tasamuh " atau toleransi. Toleransi ialah kerukunan sosial kemasyarakatan, bukan dalam bidang aqidah Islamiyah (keimanan), karena aqidah telah digariskan secara jelas dan tegas di dalam AlQur'an dan Al-Hadits.[2] Allah SWT telah menjelaskan di Surat al-Kafiruun ayat 6 yang berbunyi:
“Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku" (QS. al-Kafiruun [109]: 6)
Maksud dari ayat tersebut adalah agama yang kamu peluk adalah untukmu sehingga apa saja yang diajarkan kepadamu mengenai akidah adalah hanya untukmu. Begitu pula agama yang saya peluk adalah untukku sehingga apa saja yang diajarkan kepadaku mengenai akidah adalah hanya untukku.
Saat teman kita yang non-Islam mengucapkan selamat atas hari raya baik itu Idul Fitri maupun Idul adha dan ia meminta kita untuk mengucapkan selamat kepada hari raya mereka maka kita tidaklah mengucapkannya. Hal ini dapat merusak akidah yang telah kita bangun sejak kecil.
  
f.       Kerukunan umat beragama di Indonesia
Indonesia merupakan negara dengan keragaman umat beragama yang bervariatif. Mulai dari agama Islam sebagai agama mayoritas, kristen katolik, kristen protestan, buddha, hindu, dan khong hu cu. Banyak cobaan di Indonesia yang mengganggu kerukunan umat beragama, seperti adanya teroris yang mengatasnamakan Islam.
Banyak kejadian-kejadian yang melibatkan teroris karena mereka berpikir bahwa Indonesia harus berlandaskan syariat Islam namun dengan cara yang salah. Ada beberapa wilayah yang harus mengikuti ajaran agamanya tanpa mengganggu landasan utama Indonesia yaitu pancasila, salah satunya adalah Bali.
Bali merupakan wilayah yang mayoritas beragama hindu. Setiap orang yang memasuki wilayah harus mengikuti aturan yang ada di sana. Contoh kerukunan umat beragama di Bali adalah ketika hari raya umat hindu jatuh pada hari jumat bersamaan dengan shalat jumat, umat Islam tetap menghormati hari raya umat hindu dengan tidak menggunakan pengeras suara ketika azan dan khutbah jumat. Saat ini kerukunan umat beragama sedang diusik oleh pernyataan pemimpin non-Islam dengan menyebutkan ayat al-Quran yang digunakan untuk menipu umatnya dalam memilih pemimpin.

3.      Penutup
Kerukunan umat beragama sangatlah penting di dunia ini. Apabila kerukunan umat beragama tidak tercapai maka terjadilah peperangan yang mengatasnamakan agama sehingga orang-orang yang tidak bersalah menjadi korban dan dunia akan menjadi kelam.
Kita sebagai manusia yang diberi akal dan pikiran haruslah saling menghormati antar umat beragama sehingga teciptalah dunia yang damai tanpa adanya peperangan yang tidak akan ada habisnya. Semoga kita dapat menjalankan kerukunan hidup beragama srtelah kita mengetahui tata cara dalam hidup rukun.

DAFTAR PUSTAKA
M.A., Hoetomo. 2005. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya. Mitra Pelajar.
Waluyo, Sri. dkk. 2003. Pendidikan Agama Islam. Jakarta. Penerbit Gunadarma.



[1] Hoetomo M.A., Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Surabaya: Mitra Pelajar, 2005), hal 424
[2] Waluyo. Sri, dkk, Pendidikan Agama Islam (Jakarta: Penerbit Gunadarma, 2003), hal 149.

Copyright © Personal Blog | Powered by Blogger

Design by Anders Noren | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com