Penggunaan Fungsi Array pada C++

1. Array Satu Dimensi
Buatlah kodingan seperti gambar dibawah ini.
Buatlah kodingan seperti gambar diatas. #include<iostream.h> merupakan header yang melibatkan objek input output seperti cin dan cout. #include<conio.h> merupakan header yang biasanya digunakan bersama fungsi getch() yang berfungsi sebagai penerima input sembarang dari keyboard user. Main() merupakan fungsi dari batang tubuh program utama yang akan dieksekusi. Kata void yang berada didepan kata main merupakan tidak dianggap atau disebut kosong.
Simbol { dan } menunjukkan fungsi begin dan end. Akhir dari setiap baris kodingan diakhiri dengan tanda titik koma (;). Variabel a bertipe data integer yang memiliki indeks 5 masing – masing bernilai 1, 2, 3, 4, dan 5. Variabel b bertipe data integer memiliki indeks 5 masing – masing bernilai 1 dan 2. Variabel c bertipe data integer memiliki indeks 5 masing – masing bernilai 10, 220, dan 30. Variabel j bertipe data integer. Cetak akhir baris. Untuk j bernilai no, jika j kurang dari 5 maka nilai j yang awalnya nol bertambah satu dan seterusnya. Kemudian cetak a [berindeks 0 – 4] sama dengan nilai indeks yang telah diketahui <spasi> b [berindeks 0 – 4] sama dengan nilai indeks yang telah diketahui <spasi> c [berindeks 0 – 4] sama dengan nilai indeks yang telah diketahui. Jika jumlah nilai yang diinput atau yang telah diketahui kurang dari jumlah indeks pada suatu variabel maka akan dianggap sebagai nol. Nilai Array diawali dari angka nol. Misalnya jika indeks array adalah 5, maka nlai arraynya dimulai dari nol sampai 4.
Hasil dari kodingan tersebut adalah sebagai berikut.
2. Array Dua Dimensi
a. Menu
Buatlah kodingan seperti gambar dibawah ini.

Buatlah kodingan seperti gambar diatas. #include<iostream.h> merupakan header yang melibatkan objek input output seperti cin dan cout. #include<conio.h> merupakan header yang biasanya digunakan bersama fungsi getch() yang berfungsi sebagai penerima input sembarang dari keyboard user. Main() merupakan fungsi dari batang tubuh program utama yang akan dieksekusi. Kata void yang berada didepan kata main merupakan tidak dianggap atau disebut kosong.
Simbol { dan } menunjukkan fungsi begin dan end. Variabel m dan n bertipe data integer menggunakan matrik 2x2 dengan indeks 3. Variabel i, j, dan pil bertipe data integer. Akhir dari setiap baris kodingan diakhiri dengan tanda titik koma (;).Clrscr() berfungsi untuk setiap program yang dijalankan meninggalkan hasil dari program tersebut akan dihapus seperti awal. Cout merupakan data yang akan dikeluarkan dengan kalimat yang dimasukkan diantara tanda kutip sehingga dikeluarkan sesuai dengan apa yang dimasukkan pada kodingan.
\n berfungsi untuk memberi baris baru pada outputan yang lainnya. Pada program digunakan 4 menu yang terdiri dari input matriks, tampilan matriks, operasi pertambahan dan keluar. Cin merupakan data yang dimasukkan, dalam hal ini data yang dimasukkan ditampung oleh variabel pil. Dalam membuat menu, dapat digunakan fungsi dari Case. Pada fungsi case harus diawali dengan switch(var). Pada kodingan ini variabel yang digunakan adalah pil.
b. Case 1
Buatlah kodingan seperti gambar dibawah ini.
‘Ordo Matriks 2x2’ menjadi judul pada pilihan case 1. Didalam case 1 ini digunakan fungsi perulangan. Untuk matriks A dan Matriks B menggunakan fungsi perulangan yang sama. Untuk i sama dengan 1, jika i kurang dari sama dengan 2 maka nilai i awal ditambah 1. Dikarenakan isi dari case 1 adalah matriks 2x2 maka pembatasan perulangan hanya dari 1 hingga 2 saja. Untuk j sama dengan 1, jika j kurang dari sama dengan 2 maka nilai j awal ditambah 1. Cetak ‘Elemen [nilai dari perulangan i] <spasi> [nilai dari perulangan j] <titik dua>’. Masukkan pada matriks A adalah nilai m berindeks i dan j, sedangkan masukkan pada matriks B adalah nilai n berindeks i dan j. Fungsi dari goto menu adalah ketika semua fungsi selesai dijalankan, maka tekan enter yang terjadi adalah program akan kembali ke bagian menu.
Output dari case 1 adalah sebagai berikut.



b. Case 2
Buatlah kodingan seperti gambar dibawah ini.
Didalam case 2 ini digunakan fungsi perulangan yang hampir sama dengan case 1dan menampilkan hasil dari case 1. Untuk matriks A dan Matriks B menggunakan fungsi perulangan yang sama. Untuk i sama dengan 1, jika i kurang dari sama dengan 2 maka nilai i awal ditambah 1. Untuk j sama dengan 1, jika j kurang dari sama dengan 2 maka nilai j awal ditambah 1. Pada matriks A memiliki judul ‘Hasil Matriks A’ dan cetak ‘nilai m berindeks i dan j’dan ‘<spasi>’.  Pada matriks B memiliki judul ‘Hasil Matriks B’ dan cetak ‘nilai m berindeks i dan j’dan ‘<spasi>’. Fungsi dari goto menu adalah ketika semua fungsi selesai dijalankan, maka tekan enter yang terjadi adalah program akan kembali ke bagian menu.
Output dari case 1 adalah sebagai berikut.



c. Case 3
Buatlah kodingan seperti gambar dibawah ini.

Untuk i sama dengan 1, jika i kurang dari sama dengan 2 maka nilai i awal ditambah 1. Dikarenakan isi dari case 1 adalah matriks 2x2 maka pembatasan perulangan hanya dari 1 hingga 2 saja. Untuk j sama dengan 1, jika j kurang dari sama dengan 2 maka nilai j awal ditambah 1. Cetak ‘<spasi>’ ‘nilai m berindeks i dan j’ ditambah ‘nilai n berindeks i dan j’ ‘<spasi>’. Fungsi dari goto menu adalah ketika semua fungsi selesai dijalankan, maka tekan enter yang terjadi adalah program akan kembali ke bagian menu.
Output dari case 1 adalah sebagai berikut.





d. Case 4 dan Default
Buatlah kodingan seperti gambar disamping.
Pada case 4  memuat break saja karena pada pilihan menu merupakan keluar dari program. Yang terakhir adalah default. Default disini berfungsi jika memasukkan pilihan selain dari 3 pilihan yang tersedia maka akan keluar kalimat ‘Tidak Ada yang Dipilih’. Fungsi dari goto menu adalah ketika semua fungsi selesai dijalankan, maka tekan enter yang terjadi adalah program akan kembali ke bagian menu.

0 comments:

Post a Comment

Copyright © Personal Blog | Powered by Blogger

Design by Anders Noren | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com