Nama : Randy Yanriza
NPM : 28114900
Kelas : 3KB08
REVIEW BUKU
MANAJEMEN PROYEK : KONSEP & IMPLEMENTASI
MANAJEMEN PROYEK: Konsep & Implementasi
Budi Santosa
Yogyakarta; Graha Ilmu, 2009
978-979-756-441-4
Cetakan Pertama
xiv + 252 halaman
Rp 118.800
Setiap kali membaca sebuah karya (karya apa saja
dari penulis siapa saja), saya selalu mengosongkan diri terlebih dahulu. Meskipun
bukan sebagai penulis, saya merupakan seorang penikmat dari sebuah karya tulis dan
sebagai seorang mahasiswa yang sedang membutuhkan sebuah pembelajaran
(pengetahuan). Karya tulis banyak diimplementasikan ke dalam media-media agar
dapat dibaca oleh setiap orang. Media-media tersebut seperti buku fisik dan
buku-buku yang tersedia dalam internet. Salah satu buku yang saya baca adalah
buku fisik bertemakan tentang manajemen proyek karena tema tersebut sangat
bersesuaian dengan jurusan yang saya ambil.
Manajemen proyek adalah suatu penerapan ilmu pengetahuan, keahlian dan juga keterampilan, cara
teknis yang terbaik serta dengan sumber daya yang terbatas untuk mencapai
sasaran atau tujuan yang sudah ditentukan agar mendapatkan hasil yang optimal
dalam hal kinerja, waktu, mutu dan keselamatan kerja.
“Manajemen Proyek: Konsep & Implementasi”
merupakan buku yang ditulis oleh Budi Santosa (2009). Budi Santosa bekerja
sebagai dosen di Teknik Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Ia lulus
S1 Teknik Industri ITB pada tahun 1992 dan mendapat Master of Science dari
School of Industrial Engineering, University of Oklahoma tahun 1999 di bidang
optimization. Kemudian meneruskan PhD pada sekolah yang sama dan mendapat PhD
pada tahun 2005 di bidang optimization and data mining. Tujuan review ini
adalah mengeksplorasi mengenai siklus hidup proyek, organisasi proyek, dan tim
proyek.
1. Siklus Hidup
Proyek
Pada pembahasan ini, Budi Santosa
(2009) membaginya dalam 5 subbab yang terdiri dari pendahuluan dan 4 pembahasan
mengenai tahap-tahap proyek. Siklus hidup produk secara ringkas memiliki enam
poin yaitu: Riset dan pengembangan yang bertujuan untuk menganalisa segala
keperluan produk agar dapat diteima di masyarakat dan mengembangkannya sesuai
dengan keadaan di lapangan; Pengenalan ke pasar bertujuan untuk memperkenalkan
produk ke pasaran sehingga dikenali oleh masyarakat; Tumbuh, produk mulai
mengalami pertumbuhan pembelian oleh konsumen; Matang ditandai dengan
produk-produk yang ada di pasaran mencapai titik puncak dan perusahaan hanya
menjaga kestabilan produk di pasaran; Penurunan, ketika perusahaan tidak bisa
menjaga kestabilan produk di pasaran maka terjadi penurunan produk karena
dianggap membosankan oleh konsumen dan; Mati, perusahaan kehilangan konsumen
sepenuhnya dari produk yang dipasarkan sehingga harus membuat produk yang lain
agar memikat konsumen. Penulis dengan ringkas, padat, dan jelas menjelaskan
mengenai siklus hidup produk sehingga mudah dipahami oleh pembaca.
Tahap konsepsi dibagi menjadi dua
bagian yaitu: Inisiasi dan Kelayakan. Inisiasi adalah titik di mana suatu ide
tentang proyek lahir. (halaman 18) Proyek harus didiskusikan oleh berbagai
bidang sehingga mendapatkan ide yang dapat digunakan dan mempertimbangkan
solusinya jika terdapat masalah. Kelayakan adalah proses investigsi terhadap
masalah dan pengembangan solusi secara
lebih detail apakah penyelesaian masalah itu cukup menguntungkan secara
ekonomis dan bermanfaat. (halaman 18) Ada beberapa perspektif yang mungkin ada
dalam tahap kelayakan yaitu: apa yang diperlukan; kapan dilakukan dan; pihak
mana yang terlibat.
Tahap perencanaan meliputi dua
kegiatan yaitu: penyiapan rencana secara detail dan spesifikasi secara rinci.
Penyiapan rencana dilakukan untuk memperinci apa-apa yang harus dilakukan
sehingga mengurangi tingkat kesalahpahaman antar bagian dalam tim proyek.
Setelah menyiapkan rencana, tim proyek juga harus menspesifikasikan secara
rinci kebuthan yang diperlukan, baik itu kebutuhan user dan kebutuhan proyek.
Tahap eksekusi, ketika campur tangan
user sudah sangat kecil, porsi pengambilan keputusan lebih banyak di tangan
pelaksana proyek. Yang tercakup dalam tahap ini adalah pekerjaan-pekerjaan
seperti: desain, pengembangan, pengadaan,konstruksi produksi, pelaksanaan.
Tergantung pada jenis proyek, kegiatan konstruksi bisa juga berupa kegiatan
produksi. Tahap operasi hasil proyek diserahkan ke user maka proyek dianggap selesai.
Keterlibatan kontraktor dianggap telah selesai lalu user mulai mengoperasikan
hasil proyek tersebut.
2. Organisasi proyek
Pada pembahasan ini, penulis menjabarkan
dalam 5 subbab, yaitu pendahuluan, proyek sebagai bagian dari organisasi
fungsional dan bentuk organisasi proyek. Pada pendahuluan, penulis mengemukakan
beberapa dasar penyusunan struktur organisasi, yaitu berdasarkan: produk; lokasi;
proses; pelanggan dan; fungsi.
Pada proyek sebagai bagian dari
organisasi fungsional, penulis menjabarkan struktur organisasi fungsional
dengan menggunakan diagram. Struktur organisasi fungsional tersebut memiliki
kelebihan dan kekurangan sehingga pembaca dapat mengetahui dan mengantisipasi
kekurangan yang ada. Setelah mengetahui kelebihan dan kekurangannya, penulis
menjelaskan jenis-jenis pemimpin dari proyek mulai dari project expeditor dan koordinator
proyek. Selain organisasi fungsional, bentuk-bentuk dari organisasi proyek adalah
organisasi proyek murni dan matriks. Penulis menjelaskan kedua bentuk tersebut
dengan menyisipkan diagram dan memberikan kelebihan dan kekurangan sehingga
pembaca dapat memakai bentuk organisasi sesuai dengan kebutuhan. Pembaca dapat
menentukan bentuk organisasi proyek berdasarkan kriteria-kriteria yang
mendasari pemilihannya.
3. Tim Proyek
Pada bab ini penulis menjelaskan
mengenai jabatan-jabatan yang ada dalam tim proyek. Sebelum menjelaskan lebih
lanjut, penulis memberikan pendahuluan yang berisi pengertian umum tim proyek. Tim
proyek adalah semua personil yang tergabung dalam organisasi pengelola proyek.
(halaman 45) Jabatan pertama yang dibahas adalah manajer proyek. Penulis menjelaskan
mengenai peranan manajer proyek dalam tim proyek dan tanggungjawab manajer
proyek. Tanggungjawab manajer proyek dijelaskan secara garis besar dan terdapat
tujuh poin penjabarannya. Manajer proyek memiliki otoritas untuk menjalankan
sebuah tim proyek. Terdapat dua otoritas yaitu: otoritas legal dan otoritas karismatik.
Selain otoritasnya, seorang manajer proyek dapat dipilih sesuai dengan kategori
kualifikasi untuk menjadi seorang manajer proyek yang berhasil. Keempat kategori
tersebut adalah: karakteristik personal; keterampilan perilaku; keterampilan
bisnis dan; kemampuan teknis. Apabila keempat kategori ini tercapai maka
seorang manajer proyek akan berhasil dalam tim proyek.
Manajer proyek tidak akan bekerja
sendirian, ada anggota tim proyek yang akan membantu menyukseskan tim proyek. Penulis
menjelaskan dalam dua subbab yaitu anggota tim proyek dan peran lain di luar
tim proyek. Anggota-anggota dari tim proyek yaitu: Contract Administrator; Project Controller; Project Accountant;
Costumer Liason; Production Coordinator; Manajer Lapangan dan; Quality Assurance Supervisor. Setiap anggota
memiliki peranan masing-masing sehingga tercipta suatu kerja sama yang handal
dalam tim proyek. Peran lain di luar tim proyek yaitu: Manajer Program dan
Manajer Puncak.
Siklus Hidup
Proyek, Organisasi Proyek, dan Tim Proyek memiliki hubungan yang sangat erat. Penulis
menjelaskan dengan sangat jelas dan membaginya menjadi tiga bab sehingga
tiap-tiap poin yang disampaikan mudah dipahami oleh pembaca. Siklus hidup
proyek menjelaskan mengenai proses-proses suatu produk yang berada di
masyarakat dan tahapan-tahapan dalam pelaksanaan proyek.
Organisasi proyek
menjelaskan bentuk-bentuk dari organisasi proyek itu sendiri, baik itu struktur
organisasi proyek dalam diagram maupun kelebihan dan kekurangan masing-masing
dijelaskan dengan terperinci. Tim proyek merupakan pembahasan lebih detail dari
organisasi proyek. Apabila organisasi proyek membahas bentuk-bentuk organisasi,
maka tim proyek menjelaskan siapa-siapa saja yang ada di dalam organisasi
tersebut. Tim proyek berisikan mulai dari manajer proyek hingga peran lain di
luar tim proyek seperti manajer program dan manajer puncak.
Penulis menyisipkan
soal-soal latihan pada setiap bab agar pembaca dapat memahami isi buku dengan
lebih baik. Selain itu, penulis juga menyisipkan studi kasus yang ditujukan
untuk melatih wawasan pembaca agar lebih luas dalam mengahadapi suatu persoalan
di dunia nyata. Buku “Manajemen Proyek: Konsep & Implementasi” yang ditulis
oleh Budi Santosa (2009) dapat dijadikan referensi bagi pembaca yang ingin
mempelajari tentang manajemen proyek. Harga yang terjangkau dapat menjadikan
buku ini dapat dimiliki oleh orang-orang yang terjun dalam dunia kerja maupun
perkuliahan.
DAFTAR PUSTAKA
Budi Santosa,
2009, Manajemen Proyek : Konsep & Implementasi, Yogyakarta:
Graha Ilmu.
http://www.kubikelromance.com/2015/08/cara-menulis-review-atau-resensi-buku.html
http://rachmatkriyantono.lecture.ub.ac.id/tag/mereview-buku/