TUGAS
PENGANTAR STATISTIKA
Nama : Randy Yanriza
NPM : 28114900
Kelas : 2KB08
Mata Kuliah : Pengantar
Statistika
Dosen : Safriadi,
SSi, MM
Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi
Universitas Gunadarma
PTA 2015 / 2016
BAB I
LATAR BELAKANG
ILMU STATISTIK
I.1. Pengertian
Statistika adalah ilmu yang
mempelajari bagaimana merencanakan, mengumpulkan, menganalisis,
menginterpretasi, dan mempresentasikan data. Singkatnya, statistika adalah
ilmu yang berkenaan dengan data. Istilah 'statistika' (bahasa Inggris: statistics)
berbeda dengan 'statistik' (statistic).
Statistika merupakan
ilmu yang berkenaan dengan data, sedang statistik adalah data, informasi, atau
hasil penerapan algoritma statistika pada suatu data. Dari kumpulan data,
statistika dapat digunakan untuk menyimpulkan atau mendeskripsikan data; ini
dimanakan statistika deskriptif.
Sebagian besar konsep
dasar statistika mengasumsikan teori probabilitas. Beberapa istilah
statistika antara lain: populasi, sampel, unit sampel,
dan probabilitas. Penggunaan istilah statistika berakar dari istilah
istilah dalam bahasa latin modern statisticum collegium (“dewan negara”) dan
bahasa Italia statista (“negarawan” atau “politikus”).
Selain pengertian yang
telah dijelaskan diatas, terdapat pengertian Statistika menurut beberapa ahli,
yaitu:
1.
Menurut Prof. Dr.
H. Agus Irianto, Statistik adalah sekumpulan cara maupun aturan-aturan yang
berkaitan dengan pengumpulan, pengolahan (Analisis), penarikan kesimpulan, atas
data-data yang berbentuk angka dengan menggunakan suatu asumsi-asumsi tertentu.
2.
Menurut Ir. M. Iqbal
Hasan, MM, Statistik adalah ilmu yang mempelajari tentang seluk beluk data,
yaitu tentang pengumpulan, pengolahan, penganalisisa, penafsiran, dan penarikan
kesimpulan dari data yang berbentuk angka.
3.
Menurut Stoel
dan Torrie, Statistik adalah metode yang memberikan cara-cara guna menilai
ketidak tentuan dari penarikan kesimpulan yang bersifat induktif.
4.
Menurut Sudjana
(1992:3), Statistika (statistik) adalah ilmu terdiri dari teori dan metoda yang
merupakan cabang dari matematika terapan dan membicarakan tentang :
bagaimana
mengumpulkan data, bagaimana meringkas data, mengolah dan menyajikan data,
bagaimana menarik kesimpulan dari hasil analisis, bagaimana menentukan
keputusan dalam batas-batas resiko tertentu berdasarkan strategi yang ada.
I.2. Sejarah
Singkat
Sejarah statistik dapat dikatakan mulai
sekitar 1.749 meskipun, dari waktu ke waktu, telah terjadi perubahan penafsiran
statistik kata. Pada zaman awal, artinya dibatasi untuk informasi tentang
negara. Hal ini kemudian diperluas untuk mencakup semua koleksi informasi dari
semua jenis, dan kemudian masih itu diperluas untuk mencakup analisis dan
interpretasi data tersebut.
Dalam istilah modern,
"statistik" berarti kedua set informasi yang dikumpulkan, seperti
dalam rekening nasional dan catatan temperatur, dan pekerjaan analitis yang
memerlukan inferensi statistik. Kegiatan statistik yang sering dikaitkan dengan
model dinyatakan dengan probabilitas, dan memerlukan teori probabilitas bagi
mereka untuk diletakkan secara teoritis perusahaan.
Sejumlah konsep statistik memiliki
dampak penting pada berbagai ilmu. Ini termasuk desain eksperimen dan
pendekatan untuk inferensi statistik seperti inferensi Bayesian, yang
masing-masing dapat dianggap memiliki urutan mereka sendiri dalam pengembangan
ide-ide yang mendasari statistik modern.
The Statistik Jerman, pertama kali
diperkenalkan oleh Gottfried Achenwall (1749), awalnya ditunjuk analisis data
tentang negara, yang berarti "ilmu negara" (kemudian disebut
aritmatika politik dalam bahasa Inggris). Ini diperoleh arti dari pengumpulan
dan klasifikasi data umumnya di awal abad 19. Saat itu diperkenalkan ke dalam
bahasa Inggris pada tahun 1791 oleh Sir John Sinclair ketika ia diterbitkan
pertama dari 21 volume berjudul Rekening statistik of Scotland.
Dengan demikian, tujuan utama asli
Statistik adalah data yang akan digunakan oleh badan-badan administrasi
pemerintah dan (sering terpusat). Pengumpulan data tentang negara dan daerah
terus, terutama melalui nasional dan layanan statistik internasional. Secara
khusus, sensus memberikan informasi yang sering diperbarui tentang populasi.
Buku pertama untuk memiliki 'statistik'
dalam judul adalah "Kontribusi ke Statistik Vital" oleh Francis GP
Neison, aktuaris ke Kantor Kehidupan Medis valid dan Umum. Penggunaan metode
statistik tanggal kembali ke setidaknya abad SM 5. Para sejarawan Thucydides
dalam History of Perang Peloponnesia menjelaskan bagaimana orang
Atena menghitung ketinggian dinding Platea dengan menghitung jumlah batu bata
di bagian unplastered dari dinding cukup dekat mereka untuk dapat
menghitungnya.
Hitungannya diulang beberapa kali oleh
sejumlah tentara. Nilai yang paling sering (dalam terminologi modern - mode)
sehingga bertekad diambil menjadi nilai yang paling mungkin dari jumlah batu
bata. Mengalikan nilai ini dengan ketinggian batu bata yang digunakan di
dinding memungkinkan orang Atena untuk menentukan ketinggian tangga yang
diperlukan untuk skala dinding.
Dalam epik India - Mahabharata (Buku 3:
The Story of Nala) - Raja Rtuparna memperkirakan jumlah buah dan daun (2095
buah dan 50.000.000 - lima crores - daun) pada dua cabang besar pohon Vibhitaka
dengan menghitung mereka pada satu ranting. Jumlah ini kemudian dikalikan
dengan jumlah ranting di cabang-cabang. Perkiraan ini kemudian diperiksa dan
ditemukan sangat dekat dengan jumlah yang sebenarnya. Dengan pengetahuan
tentang metode ini adalah Nala kemudian dapat kembali kerajaannya.
Tulisan paling awal pada statistik
ditemukan di sebuah buku abad ke-9 berjudul: "Naskah pada Mengartikan
Pesan Cryptographic", ditulis oleh Al-Kindi (801-873 M). Dalam bukunya,
Al-Kindi memberikan penjelasan rinci tentang bagaimana menggunakan statistik
dan analisis frekuensi untuk menguraikan pesan dienkripsi, ini adalah kelahiran
kedua statistik dan pembacaan sandi.
Pengadilan mengadakan percobaan adalah
uji kemurnian uang logam Royal Mint yang telah diselenggarakan secara teratur
sejak abad ke-12. Pengadilan itu sendiri didasarkan pada metode sampling
statistik. Setelah pencetakan serangkaian koin - awalnya dari sepuluh pon perak
- koin tunggal ditempatkan dalam mengadakan percobaan - sebuah kotak di
Westminster Abbey. Setelah periode tertentu - sekarang sekali setahun - koin
dikeluarkan dan ditimbang. Contoh koin dihapus dari kotak tersebut kemudian
diuji untuk kemurnian.
The Cronica Nuova, sejarah abad ke-14
dari Florence oleh bankir Florentine Giovanni Villani dan resmi, termasuk
banyak informasi statistik mengenai penduduk, perdagangan tata cara, dan
perdagangan, pendidikan, dan sarana ibadah dan telah digambarkan sebagai
pengenalan pertama statistik sebagai positif elemen dalam sejarah, meskipun
tidak istilah maupun konsep statistik sebagai bidang tertentu belum ada. Tapi
ini terbukti tidak benar setelah penemuan kembali buku Al-Kindi pada analisis
frekuensi.
Mean aritmetik, meskipun konsep yang
dikenal oleh orang Yunani, tidak generalised untuk lebih dari dua nilai sampai
abad ke-16. Penemuan sistem desimal oleh Simon Stevin pada 1585 nampaknya telah
memfasilitasi perhitungan ini. Metode ini pertama kali diadopsi dalam astronomi
oleh Tycho Brahe yang berusaha untuk mengurangi kesalahan dalam perkiraan
mengenai lokasi dari berbagai benda langit.
Ide median berasal dari buku Edward
Wright pada navigasi (Certaine Kesalahan di Navigasi) pada tahun 1599 di bagian
mengenai penentuan lokasi dengan kompas. Wright merasa bahwa nilai ini adalah
yang paling mungkin untuk menjadi nilai yang benar dalam serangkaian
pengamatan.
John Graunt dalam bukunya Pengamatan
Alam dan Politik Terbuat atas Bills of Mortality memperkirakan populasi London
pada 1662 dari paroki catatan. Dia tahu bahwa ada sekitar 13.000 pemakaman per
tahun di London dan bahwa tiga orang meninggal per sebelas keluarga per tahun.
Dia memperkirakan dari catatan paroki bahwa ukuran keluarga rata-rata adalah 8
dan menghitung bahwa penduduk London adalah sekitar 384.000. Laplace pada tahun
1802 diperkirakan penduduk Perancis dengan metode yang sama.
Metode matematika statistik muncul dari
teori probabilitas, yang dapat tanggal dengan korespondensi antara Pierre de
Fermat dan Blaise Pascal (1654). Christiaan Huygens (1657) memberikan perlakuan
awal ilmiah diketahui subjek. Jakob Bernoulli Ars Conjectandi (anumerta, 1713),
dan Abraham de Moivre adalah Doktrin Kemungkinan (1718) diperlakukan subjek
sebagai cabang matematika. Dalam bukunya Bernoulli memperkenalkan gagasan
mewakili kepastian lengkap sebagai satu dan probabilitas sebagai angka antara
nol dan satu.
Galileo berjuang dengan masalah
kesalahan dalam pengamatan dan telah samar-samar dirumuskan prinsip bahwa
nilai-nilai yang paling mungkin yang tidak diketahui akan menjadi orang-orang
yang membuat kesalahan dalam semua persamaan cukup kecil. Penelitian formal
teori kesalahan dapat ditelusuri kembali ke Roger Cotes 'Opera Miscellanea
(anumerta, 1722). Tobias Mayer, dalam studinya tentang librasi bulan
(Kosmographische Nachrichten, Nuremberg, 1750), menemukan metode formal pertama
untuk memperkirakan jumlah yang tidak diketahui oleh umum rata-rata dari
pengamatan dalam keadaan identik dengan rata-rata dari kelompok persamaan yang
sama.
Contoh pertama dari apa yang kemudian
dikenal sebagai kurva normal dipelajari oleh Abraham de Moivre yang diplot
kurva ini pada November 12, 1733. De moive sedang mempelajari jumlah kepala
yang terjadi ketika 'fair' koin dilemparkan.
Sebuah memoar - Sebuah usaha untuk
menunjukkan keuntungan yang timbul dengan mengambil rata-rata dari sejumlah
pengamatan di praktis astronomi - disiapkan oleh Thomas Simpson pada tahun 1755
(dicetak 1756) pertama kali diterapkan teori untuk pembahasan kesalahan
pengamatan.
The cetak ulang (1757) dari memoar ini
menetapkan aksioma bahwa kesalahan positif dan negatif sama-sama mungkin, dan
bahwa ada batas-batas tertentu dialihkan di mana semua kesalahan dapat
diperkirakan jatuh, kesalahan terus menerus dibahas dan kurva probabilitas
diberikan. Simpson membahas distribusi beberapa kemungkinan kesalahan. Dia
pertama kali dianggap sebagai distribusi seragam dan kemudian distribusi
diskrit segitiga simetris diikuti oleh distribusi segitiga simetris terus
menerus.
Rudjer Boskovic pada tahun 1755 yang
berbasis di karyanya pada bentuk bumi diusulkan dalam bukunya De Litteraria
expeditione per pontificiam ditionem ad dimetiendos duos Meridiani gradus PP a.
Maire et Boscovicli bahwa nilai sebenarnya dari serangkaian pengamatan akan apa
yang meminimalkan jumlah kesalahan mutlak. Dalam terminologi modern nilai ini
adalah median.
Johann Heinrich Lambert pada 1765 Anlage
bukunya zur arsitektonis diusulkan setengah lingkaran sebagai distribusi
kesalahan. Pierre-Simon Laplace (1774) membuat usaha pertama untuk menyimpulkan
aturan untuk kombinasi pengamatan dari prinsip-prinsip teori probabilitas. Dia
mewakili hukum probabilitas kesalahan oleh kurva dan menyimpulkan rumus untuk
rata-rata tiga pengamatan.
Laplace pada 1774 mencatat bahwa
frekuensi kesalahan dapat dinyatakan sebagai suatu fungsi eksponensial dari
besarnya sekali tandanya sudah diabaikan. Distribusi ini sekarang dikenal
sebagai distribusi Laplace. Lagrange mengusulkan distribusi parabolik kesalahan
pada tahun 1776.
Laplace pada tahun 1778 menerbitkan
hukum kedua dari kesalahan di mana ia mencatat bahwa frekuensi kesalahan adalah
sebanding dengan eksponensial kuadrat besarnya. Hal ini kemudian ditemukan
kembali oleh Gauss (mungkin di 1795) dan sekarang dikenal sebagai distribusi
normal yang adalah sangat penting dalam statistik [9] Distribusi ini pertama
kali disebut sebagai distribusi normal oleh Pierce pada tahun 1873 yang
mempelajari kesalahan pengukuran. ketika suatu objek dijatuhkan ke dasar kayu.
Ia memilih normal panjang karena sering terjadi di alami variabel yang terjadi.
Lagrange juga menyarankan pada tahun 1781 dua distribusi lain untuk kesalahan -
distribusi kosinus.
Laplace memberikan (1781) rumus untuk
hukum fasilitas kesalahan (istilah karena Joseph Louis Lagrange, 1774), tapi
satu yang menyebabkan persamaan tidak terkendali. Daniel Bernoulli (1778)
memperkenalkan prinsip produk maksimum probabilitas suatu sistem kesalahan
bersamaan. Laplace, dalam penyelidikan gerakan Saturnus dan Jupiter pada tahun
1787, metode umum Mayer dengan menggunakan kombinasi linier yang berbeda dari
satu kelompok dari persamaan.
Laplace pada tahun 1802 diperkirakan
penduduk Perancis menjadi 28.328.612. Ia menghitung angka ini menggunakan
jumlah kelahiran pada tahun sebelumnya dan data sensus selama tiga masyarakat.
Data sensus dari masyarakat ini menunjukkan bahwa mereka memiliki 2.037.615
orang dan jumlah kelahiran adalah 71.866.
Dengan asumsi bahwa sampel merupakan
perwakilan dari Perancis, Laplace diproduksi estimasinya untuk seluruh
penduduk. Metode kuadrat terkecil, yang digunakan untuk meminimalkan kesalahan
dalam pengukuran data, diterbitkan secara independen oleh Adrien-Marie Legendre
(1805), Robert Adrain (1808), dan Carl Friedrich Gauss (1809). Gauss telah
menggunakan metode yang terkenal di prediksi 1.801 dari lokasi planet kerdil
Ceres.
Pengamatan yang Gauss berdasarkan
perhitungan-perhitungan pada dibuat oleh Piazzi biarawan Italia. Bukti lebih
lanjut yang diberikan oleh Laplace (1810, 1812), Gauss (1823), Gading (1825,
1826), Hagen (1837), Bessel (1838), Donkin (1844, 1856), Herschel (1850),
Crofton (1870) , dan Thiele (1880, 1889).
Antoine Augustin Cournot pada 1843
adalah yang pertama untuk menggunakan median istilah (valeur médiane) untuk
nilai yang membagi distribusi probabilitas menjadi dua bagian yang sama.
Kontributor lain untuk teori kesalahan adalah Ellis (1844), De Morgan (1864),
Glaisher (1872), dan Giovanni Schiaparelli (1875). [Rujukan?] Peters (1856)
rumus untuk r, yang "error kemungkinan" dari pengamatan tunggal
secara luas digunakan dan terinspirasi statistik yang kuat awal (resisten
terhadap outlier: lihat kriteria Peirce).
Dalam penulis abad ke-19 pada teori
statistik termasuk Laplace, Lacroix S. (1816), Littrow (1833), Dedekind (1860),
Helmert (1872), Laurant (1873), Liagre, Didion, De Morgan, Boole, Edgeworth,
dan K. Pearson.
Gustav Theodor Fechner menggunakan
median (Centralwerth) dalam fenomena sosiologis dan psikologis. Hal itu
sebelumnya telah digunakan hanya dalam astronomi dan bidang terkait. Francis
Galton menggunakan median istilah bahasa Inggris untuk pertama kalinya pada
tahun 1881 setelah sebelumnya menggunakan istilah-tengah sebagian besar nilai
pada tahun 1869 dan media pada tahun 1880.
Adolphe Quetelet (1796-1874), pendiri
lain yang penting dari statistik, memperkenalkan konsep "manusia
rata-rata" (l'homme moyen) sebagai sarana untuk memahami fenomena sosial
yang kompleks seperti tingkat kejahatan, tingkat perkawinan, dan tingkat bunuh
diri. Tes pertama dari distribusi normal diciptakan oleh statistik Wilhelm
Jerman Lexis pada 1870-an. Satu-satunya data set yang tersedia baginya bahwa ia
mampu menunjukkan terdistribusi secara normal adalah tingkat kelahiran.
Francis Galton mempelajari berbagai
karakteristik manusia - tinggi, berat, panjang bulu mata antara lain -. Dan
menemukan bahwa banyak dari ini dapat dipasang ke distribusi kurva normal.
Francis Galton pada tahun 1907 menyerahkan kertas to Nature pada kegunaan dari
median [18]. Ia meneliti akurasi 787 tebakan dari berat seekor lembu di sebuah
pameran negara. Berat sebenarnya adalah £ 1208: menebak rata-rata adalah 1198.
Para tebakan yang nyata non-terdistribusi normal.
The Anders Norwegia Nicolai Kiær
memperkenalkan konsep stratified sampling pada tahun 1895. Arthur Lyon Bowley
diperkenalkan random sampling pada tahun 1906. Jerzy Neyman tahun 1934
menunjukkan bahwa stratified random sampling adalah pada umumnya metode yang
lebih baik dari estimasi daripada purposive (kuota ) pengambilan sampel.
Pada tahun 1929 Wilson dan Hilferty
kembali memeriksa data Pierce dari 1873 dan menemukan bahwa itu tidak
benar-benar terdistribusi normal. Selama abad ke-20, penciptaan instrumen yang
tepat untuk penelitian pertanian, masalah kesehatan masyarakat (epidemiologi,
biostatistik, dll), pengendalian kualitas industri, dan tujuan ekonomi dan
sosial (tingkat pengangguran, econometry, dll) mengharuskan kemajuan
substansial dalam praktek statistik . Saat ini penggunaan statistik telah
diperluas jauh melampaui asal-usulnya.
Individu dan organisasi menggunakan
statistik untuk memahami data dan membuat keputusan seluruh ilmu-ilmu alam dan
sosial, kedokteran, bisnis, dan daerah lainnya. Statistik umumnya dianggap
bukan sebagai subfield matematika melainkan sebagai yang berbeda, meskipun
sekutu, lapangan. Banyak universitas mempertahankan matematika terpisah dan
departemen statistik. Statistik juga diajarkan di departemen yang beragam seperti
psikologi, pendidikan, dan kesehatan masyarakat.
I.3. Peranan
Statistik
Statistik memegang peranan yang penting
dalam penelitian, baik dalam penyusunan model, perumusan hipotesa, dalam
pengembangan alat dan instrumen pengumpulan data, dalam penyusunan desain
penelitian, dalam penentuan sampel dan dalam analisa data. Dalam banyak hal,
pengolahan dan analisa data tidak luput dari penerapan teknik dan metode
statistik tertentu, yang mana kehadirannya dapat memberikan dasar bertolak
dalam menjelaskan hubungan-hubungan yang terjadi.
Statistik dapat digunakan sebagai alat
untuk mengetahui apakah hubungan kausalitas antara dua atau lebih variabel
benar-benar terkait secara benar dalam suatu kausalitas empiris ataukah
hubungan tersebut hanya bersifat random atau kebetulan saja.
Statistik telah memberikan teknik-teknik
sederhana dalam mengklasifikasikan data serta dalam menyajikan data secara
lebih mudah, sehingga data tersebut dapat dimengerti secara lebih mudah.
Statistik telah dapat menyajikan suatu ukuran yang dapat mensifatkan populasi
ataupun menyatakan variasinya, dan memberikan gambaran yang lebih baik tentang
kecenderungan tengah-tengah dari variabel.
Statistik dapat menolong peneliti untuk
menyimpulkan apakah suatu perbedaan yang diperoleh benar-benarberbeda secara
signifikan. Apakah kesimpulan yang diambil cukup refresentatif untuk memberikan
infrensi terhadap populasi tertentu.
Teknik-teknik statistik juga dapat
digunakan dalam pengujian hipotesa, mengingat tujuan penelitian pada umumnya
adalah untuk menguji hipotesa-hipotesa yang telah dirumuskan, maka statistik
telah banyak sekali menolong peneliti dalam mengambil keputusan untuk menerima
atau menolak suatu hipotesa. Statistik juga dapat meningkatkan kecermatan
peneliti dalam rangka mengambil keputusan terhadap kesimpulan-kesimpulan yang
ingin ditarik.
Penarikan kesimpulan secara statistik
memungkinkan peneliti melakukan kegiatan ilmiah secara lebih ekonomis dalam
pembuktian induktif. Tetapi harus disadari bahwa statistik hanya merupakan alat
dan bukan tujuan dari analisa. Karena itu, janganlah dijadikan statistik
sebagai tujuan yang menentukan komponen-komponen peneliti yang lain.
BAB II
PERBEDAAN ILMU
STATISTIK DENGAN ILMU LAINNYA
Perbedaan
ilmu Statistik dengan ilmu yang lain ini dapat kuta lihat dari ciri ciri yang
dimiliki oleh ilmu Statistik. Ilmu statistika berbeda dengan ilmu pengetahuan
lain, karena statistika sebagai ilmu pengetahuan memiliki tiga ciri khusus,
yaitu :
1.
Statistika selalu bekerja dengan angka
atau bilangan. Untuk dapat melaksanakan tugasnya statistika memerlukan bahan
keterangan yangsifatnya kuantitatif.
2.
Statistika bersifat objektif, selalu
bekerja menurut objeknya, atau ilmu statistik bekerja menurut apa adanya.
3.
Statistika bersifat universal, yang
dimaksud bahwa ruang lingkup atau ruang gerak dan bidang garapan statistika
tidaklah sempit. Dapat digunakan dalam hampir semua cabang kegiatan yang
dilakukan manusia.
Dalam
mempelajari perbedaan antara ilmu statistik dengan ilmu yang lainnya pembaca
diharapkan dapat membedakannya.
BAB III
APLIKASI ILMU
STATISTIKA
III.1.
Aplikasi Ilmu Statistika dalam Bidang Informasi
“Penting gak sih
statistik di dalam dunia teknik khususnya teknik informatika ?” banyak orang
bertanya pertanyaan seperti pertanyaan itu, atau mungkin bertanya “apa sih
sebenarnya peranan statistika di bidang teknologi informasi ?”, jawabannya
sudah pasti sangat penting dan banyak sekali peranan statistika, apalagi yang menunjang
kemajuan bidang teknologi informasi, dan bukan hanya di bidang ini saja,
statistika juga banyak diterapkan dalam berbagai disiplin ilmu, baik ilmu ilmu
alam misalnya astronomi dan biologi maupun ilmu-ilmu sosial termasuk sosiologi
dan psikologi, maupun di bidang bisnis, ekonomi, dan industri.
“kenapa begitu?”, karena
statistika itu adalah ilmu yang mempelajari bagaimana merencanakan,
mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasi, dan mempresentasikan data, dan
dengan data tersebut dapat disimpulkan sebuah data sehingga dapat diambil
sebuah keputusan.
“terus, apa tuh
kaitannya dengan teknologi informasi?”, kalau dilihat secara jelas, erat sekali
kaitannya statistika dengan teknologi informasi, dewasa ini, statistika telah
berkembang amat pesat dengan adanya teknologi informasi seperti komputer dan
software software yang menunjang, maka untuk mengolah data statistik yang rumit
sekalipun tidak lagi sesulit seperti dahulu kala, karena penggunaan komputer
dalam kegiatan pengolahan data akan meningkatkan efisiensi kerja, sedangkan
pada bidang teknologi informasi, dengan menggunakan statistika, informasi yang
telah didapat dapat diolah dan ditafsirkan sehingga dapat diambil sebuah
keputusan yang cermat. Dengan kata lain terjadi hubungan simbiosis mutualisme.
“lalu, apa contoh
manfaat statistika dalam dunia teknologi informasi?”,ini ada beberapa contoh
studi kasus manfaat statistika dalam dunia teknologi informatika yang terlihat
di berita ini:
Laporan di bawah ini
menunjukkan agregat statistik dari seluruh situs yang aktif di seluruh dunia.
Hasil perhitungan di bawah terakhir kali diakumulasi pada tanggal 17 Desember
2006 dari analisis 6.974.802 kunjungan yang berbeda dalam 4018 situs di
internet.
Terlihat pada bagian web
browser, IE 6 masih menguasai pasar, yaitu sebesar 59% dan diikuti oleh FireFox
1.5 dengan 17%. Pada sektor sistem operasi, tentu saja, produk dari raksasa
software Microsoft, yaitu Windows XP masih bertengger di puncak dengan jumlah
85%.
Web Browsers :
·
Internet Explorer 7.0
22.99%
·
Firefox 3.0 17.08%
·
Internet Explorer 8.0
15.33%
·
Internet Explorer 6.0
14.04%
·
Firefox 3.5 13.35%
·
Safari 4.0 3.66%
·
Chrome 2.0 3.23%
·
Firefox 2.0 1.43%
·
Opera 9.6 1.19%
·
Safari 3.2 0.69%
Dengan melihat laporan
statistik penggunaan web browser diatas, oleh karena itu untuk membuat web,
harus diperhatikan web browser apa yang biasa digunakan, jangan sampai salah
satu web yang biasa dipakai oleh masyarakat luas tidak dapat membuka web yang
diinginkan.
Operating Systems :
·
Windows XP 60.55%
·
Windows Vista 22.64%
·
Mac OS X 7.11%
·
Linux 1.97%
·
Windows 7 1.69%
·
Windows 2000 0.78%
·
Windows 2003 0.65%
·
iPhone OSX 0.40%
·
Windows 98 0.13%
·
WAP
Kemudian dengan melihat laporan statistik penggunaan sistem operasi diatas,
maka bagi para programmer yang membuat software, harus membuat software yang kompatibel
dengan sistem operasi yang umumnya dipakai oleh masyarakat luas.
III.2. Aplikasi Ilmu Statistika dalam
Bidang Teknik
Statistik diperlukan di bidang teknik sipil untuk
bisa mengindentifikasi dan menggambarkan hubungan-hubungan yang terdapat pada
data yang di kumpulkan, di proses dan disajikan kepada yang membutuhkannya atau
juga sebagai alat bantu pengambilan keputusan. Untuk penerapan statistika di
teknik sipil sebagai pencegahan kegagalan dalam suatu bangunan dan pengendalian
mutu bangunan.
1. Peranan
Stasistika Dalam Penyusunan Model Teoritis
Dalam usaha memecahkan masalah penelitian, mula-mula orang belum mempunyai ambaran yang jelas dan detail mengenai keadaan sesungguhnya. Berdasarkan penalaahan keputusan, apa yang dimilikinya adalah gambaran garis besar, gambaran mengenai pokok-pokonya, yang merupakan abstrak dari keadaan yang sesungguhnya. Peneliti mengimajinasikan pokok-pokok masalah dan jalan pemecahan.Gambaran hasil imajinasi inilah yang biasa disebutkan model teoritis penelitian itu. Dewasa ini model yang paling banyak digunakan adalah matematis, yaitu model yang menggunakan hukum-hukum matematis, yaitu model sebagai dasarnya. Model matematis ini mempunyai beberapa kelebihan jika dibandingkan dengan model non-matematis.
Dalam usaha memecahkan masalah penelitian, mula-mula orang belum mempunyai ambaran yang jelas dan detail mengenai keadaan sesungguhnya. Berdasarkan penalaahan keputusan, apa yang dimilikinya adalah gambaran garis besar, gambaran mengenai pokok-pokonya, yang merupakan abstrak dari keadaan yang sesungguhnya. Peneliti mengimajinasikan pokok-pokok masalah dan jalan pemecahan.Gambaran hasil imajinasi inilah yang biasa disebutkan model teoritis penelitian itu. Dewasa ini model yang paling banyak digunakan adalah matematis, yaitu model yang menggunakan hukum-hukum matematis, yaitu model sebagai dasarnya. Model matematis ini mempunyai beberapa kelebihan jika dibandingkan dengan model non-matematis.
2. Peranan
Stasistika Dalam Perumusan
Peranan statistika sebagai pernyataan yang menujukan pertautan antara dua variabel atau lebih itu sebenarnya adalah perumusan menurut model matematis. Selanjutnya perumusan-perumusan hipotesis dalam hipotesis alternatif dan hipotesis nol adalah konsep dalam statistka. Hipotesis nol dirumuskan atas dasar teoritis probabilitas. Karena itu pemahaman terhadap konsep-konsep dasar mengenai teori ini akan sangat membantu sesorang untuk merumuskan hipotesisnya secara lebih cermat.
Peranan statistika sebagai pernyataan yang menujukan pertautan antara dua variabel atau lebih itu sebenarnya adalah perumusan menurut model matematis. Selanjutnya perumusan-perumusan hipotesis dalam hipotesis alternatif dan hipotesis nol adalah konsep dalam statistka. Hipotesis nol dirumuskan atas dasar teoritis probabilitas. Karena itu pemahaman terhadap konsep-konsep dasar mengenai teori ini akan sangat membantu sesorang untuk merumuskan hipotesisnya secara lebih cermat.
3. Peranan
Statistika Dalam Pengembangan Alat Pengambilan Data
Sebelum seseorang menggunakan suatu alat pengambil data, dia harus mempunyai kepastian bahwa alat yang digunakannya itu mempunyai taraf reliabilitas dan taraf validitas yang diperlukan. Untuk menguji kualitas alat pengambil data itu cara yang terbaik ialah dengan menerapkan metodemetode statistik tertentu. Dan untuk tujuan ini dalam bidang statistika telahdikembangkan banyak metode atau teknik. Berbagai teknik tersebut biasa disajikan di bawah judul Reliabilitasi dan Validitas.
Sebelum seseorang menggunakan suatu alat pengambil data, dia harus mempunyai kepastian bahwa alat yang digunakannya itu mempunyai taraf reliabilitas dan taraf validitas yang diperlukan. Untuk menguji kualitas alat pengambil data itu cara yang terbaik ialah dengan menerapkan metodemetode statistik tertentu. Dan untuk tujuan ini dalam bidang statistika telahdikembangkan banyak metode atau teknik. Berbagai teknik tersebut biasa disajikan di bawah judul Reliabilitasi dan Validitas.
4. Peranan
Statistika Dalam penyusuanan Rancangan Penelitian
Keunggualan dan kekurangan yang terletak pada masing-masing rancangan yaitu keunggulan dan kekurangan dilihat dari sudut pertimbangan statistika. Hal demikian dengan cara itulah peneliti dapat mengetrahui kekuatan dan keterbatasan penelitian yang dilakukan sebagai upaya untuk mendapatkan pengetahuan yang benar mengenai masalah yang sedang ditelitinya.
Keunggualan dan kekurangan yang terletak pada masing-masing rancangan yaitu keunggulan dan kekurangan dilihat dari sudut pertimbangan statistika. Hal demikian dengan cara itulah peneliti dapat mengetrahui kekuatan dan keterbatasan penelitian yang dilakukan sebagai upaya untuk mendapatkan pengetahuan yang benar mengenai masalah yang sedang ditelitinya.
5. Peranan
Statistika Dalam Penentuan Sampel Penelitian
Tujuan teknik penentuan sample yaitu Agar diperoleh sample yang representatif bagi populasinya. Penggunaan teknik-teknik tersebut hanya sah kalu asumsi-asumsi yang mendasrinya terpenuhi, namun tidak dapat diingakari bahwa bagian statistik ini telah banyak membantu para penelitidakam melakukan kegiatannya.
Tujuan teknik penentuan sample yaitu Agar diperoleh sample yang representatif bagi populasinya. Penggunaan teknik-teknik tersebut hanya sah kalu asumsi-asumsi yang mendasrinya terpenuhi, namun tidak dapat diingakari bahwa bagian statistik ini telah banyak membantu para penelitidakam melakukan kegiatannya.
6. Peranan
Statistika Dalam pengelohan dana Analisis Data
Statisitika telah membantu mengambangk teknik-teknik untuk mengklasifikasi data dan menyajikan data yang sangat mebantu para peneliti, juga telah mengambangakan teknik-teknik perhitunganharga-harga tertentu, Statistika telah dikembangakan berbagai metode untuk menguji hipotesis
Statisitika telah membantu mengambangk teknik-teknik untuk mengklasifikasi data dan menyajikan data yang sangat mebantu para peneliti, juga telah mengambangakan teknik-teknik perhitunganharga-harga tertentu, Statistika telah dikembangakan berbagai metode untuk menguji hipotesis
III.3.
Aplikasi Ilmu Statistika dalam Bidang Ekonomi
Statistika
banyak diterapkan di bermacam-macam ilmu mulai dari ilmu alam dan ilmu sosial
maupun di bidang bisnis. Salah satu contoh dari penerapan ilmu statistika
terhadap bidang perekonomian yaitu perhitungan pertumbuhan ekonomi, inflasi,
jumlah uang beredar, tingkat kemiskinan, jumlah pengangguran dan lainnya,
sedangkan dalam bidang industri dapat dicontohkan pada perhitungan jumlah
produksi barang atau jasa yang mencapai keuntungan maksimum, kapan waktu yang
tepat untuk mengembangkan produk baru atau menambah produksi.
Dalam
bidang bisnis juga statistik diterapkan antara lain, perhitungan indeks
tendensi bisnis, perhitungan dividen, peluang mendapatkan keuntungan jika
menanamkan investasi di saham dan lainnya.
Contoh Penerapan Ilmu
Statistika Ekonomi pada Bisnis :
Salah
satu contoh dari penerapan ilmu statistika ekonomi pada bisnis yaitu penggunaan
indeks tendensi bisnis (ITB). Indeks Tendensi Bisnis adalah indikator
perkembangan ekonomi terkini yang datanya diperoleh dari Survei Tendensi Bisnis
(STB) yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik bekerja sama dengan Bank
Indonesia dengan variabel pembentuk indeks tendensi bisnis yaitu pendapatan
usaha, penggunaan kapasitas produksi/usaha dan rata-rata jam kerja dengan
memasukkan 8 sektor yang ada antara lain:
1. Pertanian,
peternakan, kehutanan dan perikanan
2. Pertambangan
dan penggalian
3. Industri
pengolahan
4. Listrik,
gas dan air bersih
5. Konstruksi
6. Perdagangan,
hotel dan restoran
7. Transportasi
dan telekomunikasi
8. Keuangan,
persewaan dan jasa.
Survei
tersebut dilakukan setiap triwulan di beberapa kota besar terpilih di seluruh
provinsi di Indonesia. Jumlah sampel STB Triwulan IV-2009 sebanyak 2.400
perusahaan besar dan sedang, dengan responden pimpinan perusahaan.
Sebagai
contoh bahwa Indeks Tendensi Bisnis (ITB) pada Triwulan I-2010 sebesar 103,41,
yang berarti terjadi peningkatan kondisi bisnis pada triwulan tersebut
dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya sebesar 96,91. Namun
tingkat optimisme pelaku bisnis lebih rendah dibandingkan Triwulan IV-2009 yang
nilai ITB mencapai 108,45.
Peningkatan
ITB pada kuartal I-2010 tersebut, disebabkan oleh meningkatnya kondisi bisnis
sebagian besar sektor ekonomi diantaranya sektor Keuangan, Persewaan, dan Jasa
Perusahaan yang mengalami peningkatan bisnis tertinggi (nilai ITB sebesar
112,07).
Peningkatan
kondisi bisnis disebabkan oleh adanya peningkatan pendapatan usaha, kapasitas
produksi dan rata-rata jam kerja. Sektor Keuangan, Persewaan, dan Jasa
Perusahaan mengalami peningkatan pendapatan usaha paling tinggi, sedangkan
sektor Konstruksi dan sektor Transportasi & Telekomunikasi mengalami
penurunan pendapatan usaha. Sedangkan sektor Konstruksi dan sektor Transportasi
serta Telekomunikasi merupakan sektor ekonomi yang mengalami penurunan kondisi
bisnis.
Setelah
dijabarkan, bagaimana peranan statistika ekonomi dalam berbagai disiplin ilmu
khususnya dalam ekonomi, industri dan bisnis diharapkan bisa membantu
menentukan keputusan yang akan diambil secara tepat, sehingga hasilnya sesuai
dengan harapan.
III.4.
Aplikasi Ilmu Statistika dalam Bidang Kesehatan
Manfaat dan peranan statistik adalah
membantu para pengelola dan pelaksana program kesehatan khususanya dalam mengambil
keputusan yang selanjutnya dipakai dasar perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
berbagai kegiatan yang dilakukan.
1. Statistik sebagai bahan perencanaan
Statistik seperti telah dijelaskan adalah pengetahuan yang berhubungan
dengan pengumpulan data, pengolahan penganalisisan, penyajian dan penarikan
kesimpulan serta pembuatan keputusan berdasarkan data dan kegiatan analisis
yang dilakukan. Dengan kata lain, setiap data yang dibutuhkan adalah data yang
dapat dipercaya dan tepat waktu. Melalui data yang dapat dipercaya dan tepat
waktu diharapkan seluruh kegiatan pengolahan data akan menghasilkan
informasi untuk mengambil suatu keputusan yang tepat. Kemungkinan-kemungkinan
penyimpangan yang telah dicoba untuk dieliminasi sekecil mungkin melalui
berbagai metode yang dikembangkan dalam statistic, akan sangat membantu dalam
setiap kegiatan perencanaan program.
2. Statistik sebagai bahan monitoring
Dalam arti sempit statistik adalah data ringkasan berbentuk angka, maka hal
ini sangat membantu di dalam suatu kegiatan monitoring. Oleh karena secara umum
yang dilakukan dalam kegiatan monitoring adalah memonitor seluruh kekuatan dan
kelemahan program yang menyangkut berbagai variable yang berbentuk data
ringkasan. Misalnya: jumlah bayi yang ditimbang, jumlah penduduk, jumlah
peserta KB, jumlah balita yang diimunisasi, dan lain sebagainya.
3. Statistik sebagai bahan evaluasi
Dengan mengetahui berbagai data yang dapat dipercaya maka selanjutnya kita
dapat menganalisis dan memutuskan yang baik dan yang buruk. Selain itu melalui
berbagai data yang ada kita dapat membandingkan dan selanjutnya membuat suatu
generalisasi dari sampel yang kecil kepada populasi.
Secara khusus, penggunaan metode statistic dalam bidang kesehatan antara
lain dapat diuraikan sebagai berikut :
1.
Mengukur peristiwa-peristiwa penting atau
vital event yang terjadi di masyarakat.
2.
Mengukur status kesehatan masyarakat dan
mengetahui masalah-masalah kesehatan yang terdapat di dalam berbagai kelompok
masyarakat.
3.
Membandingkan status kesehatan masyarakat
di satu tempat dengan tempat lain atau status kesehatan masyarakat sekarang
dengan status kesehatan lampau.
4.
Meramalkan status kesehatan masyarakat di
masa-masa mendatang. Evaluasi tentang perjalanan, keberhasilan dan
kegagalan dan suatu program kesehatan atau pelayanan kesehatan yang sedang
dilaksanakan.
5.
Evaluasi tentang perjalanan, keberhasilan,
dan kegagalan dari suatu program kesehatan atatu pelayanan kesehatan yanhg
sedang dilaksanakan.
6.
Keperluan estimasi tentang kebutuhan
masyarakat terhadap pelayanan kesehatan sertamenentukan secara pasti target
pencapaian tujuan.
7.
Keperluan penelitian pada masalah-masalah
kesehatan, keluarga berencana, lingkunganhidup dan lain-lain.
8.
Perencanaan dan sistem administrasi
kesehatan.
9.
Keperluan publikasi ilmiah di media massa
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA